Halo semuanya! Maaf nggak pernah update isi website ini lagi karena bingung apa yang mau di-share. Terlebih 2 tahun terakhir kondisi mentalku sangat kurang bagus sehingga mengharuskan aku menarik diri dari sosial dan menghilang dari aktivitas online selama berbulan-bulan.
Banyak hal dan musibah yang terjadi. Well, nggak ada hubungannya dengan Pandemi Corona sih. Hanya saja kenapa datangnya berbagai masalah datang bersamaan sehingga cukup untuk menjatuhkan mentalku saat itu.
Dan kini aku baru berani balik untuk online dan muncul di lingkup sosial lagi setelah begitu lama menghilang.
Kabar baiknya? Aku sudah rutin untuk pergi ke gym saat ini. Semua masalah mentalku aku lampiaskan di sana. Meski tidak begitu membantu, namun hasilnya cukup membuat diri sendiri bangga. Ya, jadi lebih belajar untuk mencintai diri sendiri.
Mental memburuk, berat badan turun drastis
Semenjak jatuhnya mentalku tahun lalu, badanku makin kurus dan sakit-sakitan. Seolah tidak ada harapan untuk melanjutkan hidup lagi.
Yang aku pikirkan saat itu: Kapan ya mati? Kok lama sekali?
Yang kulakukan hanya tiduran di kamar kosan, menjauh dari sosial. Tidak online di platform sosial media. Benar-benar mengasingkan diri dari dunia luar.
Serta tidak nafsu makan. Hanya tiduran di kamar yang terkunci dan menangis. Diulang setiap hari
Namun entah kenapa setelah setengah tahun berlalu, aku mulai memberanikan diri untuk keluar kamar. Mulai memberanikan diri melihat matahari atau orang yang lewat.
Sebelumnya aku sudah pernah berusaha ke psikiater namun rujukannya dilempar-lempar dari RS satu ke RS lainnya sedangkan aku tidak bisa membuat rujukan BPJS baru. Dan harus menunggu 3 bulan. Akhirnya aku menyerah. Aku tidak kembali ke Piskolog ataupun Psikiater karena aku rasa tidak membantuku.
(Akhirnya aku baru berani ke Psikiater lagi setelah 8 bulan gym)
Iya, sebelumnya aku tiba-tiba takut pada cahaya matahari. Ketakutan seperti melihat hantu. Bahkan melihat orang yang lewat depan rumah kos pun aku juga ketakutan. Benar-benar takut tanpa alasan yang jelas.
Jika dibiarkan lebih lama, mungkin aku sakit jiwa beneran.
Entah apa yang membuatku mau untuk bangkit dan mulai menghubungi KoPing. Minta diajarin Gym. Karena satu-satunya yang aku kenal dan gym ya cuman KoPing saja.
First day on Gym
Akhirnya aku berangkat ke tempat Gym yang sama dengan KoPing. KoPing mau membantuku untuk melajari semuanya. Bahkan tanpa bayaran. Semua teknik penggunaan alat gym diajarin semuanya.
Dan inilah badanku waktu itu. Karena depresi berat selama berbulan-bulan, berat badanku turun drastis hingga tinggal tulang-belulang.
Saat itu beratku hanya
dengan tinggiku yang tidak pernah bertambah tinggi sejak SMP.Tengkorak hidup
Dilihat saja sudah sangat mengenaskan. Ya, hampir mati dengan sengaja saat itu. Karena aku sudah begitu menyerah untuk berjuang hidup karena selalu mengalami kegagalan dan ketidak adilan. Dalam hal apapun.
Bahkan di awal gym, aku pun tidak sanggup angkat dumbell yang hanya seberat 2.5kg. Iya, sepayah itu.
Berat badan bertambah setelah 1 bulan gym
Satu bulan berlalu. Berat badanku kini bertambah. Bertambah sebanyak 5kg tanpa bantuan suplemen maupun asupan makanan bergizi. Cukup drastis untuk permulaan.
Padahal pola makanku tetap. Dan tidak konsumsi suplemen apapun. Ya, tentu saja kerena bokek. Tidak mungkin aku menggunakan suplemen ataupun susu. Lagipula aku intoleran laktosa.
Hanya makan dengan porsi biasa dan serius latihan ke gym hapir tiap hari. Selama satu bulan penuh. Istirahat hanya sekitar 2 hari tiap Minggu-nya.
Masih belum terlihat
Asumsiku jika sebulan saja bisa bertambah 5kg, harusnya bulang depan beratku sudah mencapai 50kg!
Namun ini hal wajar jika baru awal ke gym namun berat badan bertambah drastis. Istilahnya adalah newbie-gain. Di mana orang yang pertama kali mencoba olahraga berat akan mendapatkan penambahan berat badan sangat drastis. Namun hanya terjadi di awal saja, selanjutnya akan terasa lebih susah untuk menaikkan berat badan.
Mencoba Whey Protein Gainer di bulan ke-2
Melihat pertambahan berat badan yang lumayan, akhirnya kucoba untuk mengkonsumsi Whey Protein. Siapa tahu lebih membantu dalam menaikkan berat badan.
Setelah mencoba tester yang seberat 2lbs, akhirnya kuputuskan untuk membeli yang satu kaleng besar sekalian. Untuk stok sebulan. Aku beli yang Whey Gainer karena untuk menambah berat badan.
Hasilnya? nihil.
Mass Minum Gainer tidak ada hasil
Berat badanku stuck di angka
. Penambahan berat badan hanya terjadi di bulan pertama. Di bulan ke-2 sama sekali tidak ada perubahan sama sekali.Aku bingung. Padahal aku mengkonsumsi gainer. Kenapa malah tidak bertambah sama sekali?
Kembali merasa putus asa. Karena kondisi badanku masih sangat kurus. Namun berat badanku tidak lagi bertambah. Bingung memikirkan cara untuk menaikkan berat badan. Aku disamperi oleh member lain di gym tersebut.
Dia mengajakku ngobrol, karena penasaran saat melihatku pertama datang ke sana, tubuhku sangat kecil kayak tengkorak.
Kemudian dia menyarankanku untuk menggunakan beberapa suplemen yang bisa membantuku menambah berat badan. Diantaranya Creatine Monohydrate, BCAA, juga Steroid. Dia bilang adeknya dulu sama kayak badanku namun langsung berubah drastis hanya dalam waktu 2 bulan saja dengan bahan-bahan tersebut.
Ketika aku beri tahu Whey yang aku gunakan, dia bilang sebaiknya dihentikan saja karena kandungan gulanya terlalu banyak. Benar juga sih, di bubuk whey-nya sangat terlihat banyak kilauan kristal gula.
Selanjutnya aku mencoba Googling suplemen yang direkomendasikan tadi. Dan mulai mencarinya di marketplace.
Steroid? Ya, sempat mencoba di bulan ke-3
Dari saran tadi disebutkan steroid. Aku benar-benar awam dengan dunia per-gym-an. Setelah Googling, aku baru tahu suplemen-suplemen tadi fungsinya untuk apa.
Namun Steroid, ternyata illegal untuk digunakan karena memiliki efek samping yang buruk ke tubuh. Meski begitu banyak yang tetap menggunakannya demi cepat mendapatkan hasil.
Aku yang putus asa, mulai mencobanya. Selama bulan ke-3, aku menggunakan Steroid oral. Hasilnya? Tidak cukup membantu.
Memang sih, selama bulan ke-3 akhirnya aku mengalami kenaikan berat badan lagi meski hanya 2kg. Kini berat badanku menjadi . Sepertinya karena menggunakan steroid.
Semenjak aku menggunakannya, memang sih badanku tidak mudah capek. Namun emosiku jadi lebih memuncak. Lebih gampang tersinggung dan marah. Serta tiba-tiba aku mengalami jerawat parah di Minggu ke-3 pemakaian.
Setelah satu bulan penuh, tentu saja, wajahku yang glowing menjadi penuh jerawat. Jadi ini efek samping steroid. Aku tidak mau menggunakannya lagi.
Bulan ke-4, Post-cycle serta jarang latihan
Setelah penggunaan steroid wajib masuk ke post-cycle. Untuk menetralkan hormon sintetis pada tubuh. Kaena kebanyakan hormon pria, maka kita netralkan dengan hormon wanita sintetis juga. untuk menghindari efek gyno (payudara membesar pada pria seperti milik wanita). Ya, efeknya bisa seperti itu.
Lagipula aku tidak mau menggunakannya lagi gara-gara bikin jerawatan.
Di bulan ke-4, aku jarang sekali datang ke gym. Dikarenakan aku iseng ikut casting film dan beruntungnya dapat perannya.
Sehingga selama bulan ke-4, aku lebih sibuk datang ke lokasi shooting dan jarang sekali ada waktu ke gym. Bahkan aku bolos kerja juga selama 3 Minggu demi shooting.
Makin kurus lagi
Karena bisa dibilang tidak gym selama sebulan, tentu berat badanku turun lagi ke
. Karena kurang istirahat seringnya jadwal take di malam hari dan pagi hari banget sudah harus ada di lokasi.Kurangnya jam tidur dan porsi makanku yang agak menurun membuatku kembali kurus. Saat istirahat shooting aku jarang makan karena sangat ribet bersihin behelnya.
Bulan ke-5, naikkan berat badan kembali
Setelah sebulan tidak gym, dan akhirnya aku jarang ketemu KoPing, tidak ada lagi yang mengajariku saat di gym. Sehingga aku harus mulai bisa mandiri. Bermodalkan tutorial di YouTube dan Instagram. Bagaimana cara pakai alat dan latihan yang benar.
Mulailah aku latihan sendiri tanpa diawasi KoPing lagi. Kalau kebetulan ketemu, sesekali masih diajarin.
Dan di bulan ini, aku seikit kalap. Berusaha menaikkan berat badan dengan cara kotor: Makan sebanyak-banyaknya.
Well, ini cara yang salah sih. Karena berat badanku memang naik, namun hanya menjadi lemak. Bukan otot.
Aku makan nasi padang setiap hari. Dan kebetulan ada traktiran Pizza di kantorku. Aku makan semuanya. Dalam waktu 3 hari, bertambah 2kg secara drastis.
Yah, aku mengalami kegendutan yang luar biasa saat itu. Baju olahragaku terasa sesak, dan pipiku terasa lebih bulat.
Aku senang melihat pipiku yang membulat. Terlihat lebih berisi. Namun untuk perut??? Sangat buncit. Dan nggak seharusnya begitu. Demi menghilangkan lemak perut, aku minum suplemen viral pelancar BAB.
Bulan ke-6 berat badan turun lagi
Karena menggunakan suplemen pelancar BAB demi menghilangkan lemak perut, beratku kembali turun namun aku masih tampak kurus. Aku merasa tidak puas dengan berat badanku.
Sabar... Butuh waktu panjang
Akhirnya aku kembali menggunakan steroid di bulan ke-7. Sebenarnya aku tidak mau menggunakannya karena resikonya begitu berat. Apalagi bikin jerawat. Namun aku terpaksa menggunakannya untuk pancingan agar berat badanku naik kembali, tanpa harus makan nasi padang.
Bulan ke-7 puncak tertinggi berat badanku
Di bulan ini aku merasakan kenaikan berat badan tertinggi. Hingga
. Namun percayalah, saat aku menulis artikel ini, berat badanku bahkan di bawah 50kg.Yah, aku mulai coba untuk atur makanan yang aku konsumsi, suplemen yang aku gunakan. Dan Whey Protein yang aku pakai.
Dari sini aku tersadar, percuma berat badan naik kalau isinya cuman lemak. Harusnya yang naik kan massa otot. Bukan lemaknya. Jadi aku berhenti membiasakan diri untuk makan nasi padang.
Bulan ke-8, pindah tempat gym di dekat kosan
Karena kondisi ekonomi yang kurang bagus. Aku memutuskan pindah ke gym yang lebih murah dan dekat dengan kosan. Hanya 100 meter jadi bisa dengan berjalan kaki saja.
Aku mempertimbangkan ini karena gym yang sebelumnya mungkin cuman 3km. Namun untuk ke sana aku harus naik ojek online yang tarifnya semakin mahal. Sedangkan aku capek setiap hari naik sepeda. Yang mana menghabiskan waktu 20 menit hanya untuk berangkat atau pulangnya.
Banyak waktu yang terbuang. Sedangkan jika aku terlambat berangkat, gym-nya keburu ramai dan alat-alatnya harus antri dengan yang lain = semakin lama untuk pulang.
Di tempat yang baru memang lebih murah. Namun tidak senyaman tempat sebelumnya. Lebih panas, dan lebih sempit. Ya... Di Google Maps sih fotonya bagus tapi foto lama kayaknya. Dan agak gelap tempatnya.
Serta agak bingung karena dumbell-nya udah pada kehapus angka-angkanya. Jadi aku nggak tau itu bebannya berapa. Membuatku bingung kalau latihan. Dan alat-alat lain tidak senyaman di tempat lama :')
Ya sudahlah ya... Maklum karena tempat gym sebelumnya merupakan gym hotel yang besar. Dua lantai hotel jadi satu sehingga atapnya sangat tinggi, ventilasi juga bagus, tidak terasa pengap.
Di tempat yang dekat dengan kosan aku cuman bertahan sebulan saja di sana. Padahal kalau tempatnya nyaman aku akan tetap di sana agar lebih dekat, gak perlu naik ojek online kan...
Sepertinya aku memang harus segera beli motor sendiri deh agar bisa balik ke gym sebelumnya dengan mudah.
Di gym yang ini, sangat ramai jika sore hari. Padahal jadwal gym-ku ya sore sepulang kerja. Cuman kalau ramai sekali ya kurang nyaman untuk tempat yang kurang luas tersebut.
Jadinya aku siasati untuk selalu bangun pagi, agar bisa gym di pagi hari di jam buka di mana masih sangat sepi. Lumayan lah 60 menit awal masih sepi. Kalaupun ada orang cuman satu-dua saja.
Tapi ya kurang maksimal jadinya. Terkesan terburu-buru, karena akan berangkat kerja. Dan cuman 60 menit. Biasanya minimal aku di gym 2 jam.
Bulan ke-9, kembali ke gym lama
Tidak bisa maksimal latihan di gym dekat kosan. Aku kembali ke tempat lama. Senang bisa kembali. Meskipun tarifnya sudah naik. Hehe. Untungnya aku sudah inisiatif untuk segera mencari motor bekas agar memudahkanku berangkat kerja maupun ke gym.
Mulai ada perkembangan
Sambil mencari motor bekas agar tidak kesusahan aksesnya, yuk mulai diniatin lagi latihannya lebih serius.
Bulan ke-11, masih merasa belum maksimal
Sudah 11 bulan aku ke gym. Namun merasa masih belum maksimal. Bahkan berat badanku hanya mentok di angka
. Cuman bedanya form-nya lebih bagus aja. Mungkin ini yang dinamakan body-recompotition. Di mana massa otot naik, dan lemaknya menurun dalam waktu bersamaan. Sehingga berat badannya tetap seitu-segitu saja namun sebenarnya sudah ada kemajuan.Mulai membenarkan latihan
Kembali aku mencoba mengamati tutorial di YouTube untuk bagian tubuh yang harus aku perbaiki cara latihannya. Seperti Deltoid masih sangat kurang karena memang jarang aku latih. Back juga jarang aku latih.
Aku mulai bikin schedule dan menjalankan gerakan latihan yang benar. Dan dalam sebulan aku mulai merasakan hasilnya. Form tubuhku aku rasa jadi lebih bagus meski berat badan tidak ada perubahan.
Sekitar 2 bulan terhitung aku membenarkan latihan, menambah beban, dan memperbaiki gerakan yang tepat, mulai aku rasakan untuk hasil yang signifikan.
Foto sebulan terakhir saat artikel ini ditulis
Selain itu untuk menghemat biaya Whey Protein, aku mulai membeli wajan dan panci listrik. Dengan begitu aku bisa membeli dada ayam di supermarket dengan harga yang lebih hemat daripada membeli di warung penyetan. Untuk mencukupi kebutuhan protein harian
Dan... Tentu, aku gak bakal nyoba steroid lagi. Gila aja skincare-an susah-susah berjuang untuk glowing malah jadi jerawatan. Lagian gak sebanding ama resikonya. Aku sudah lumayan senang dengan perubahan yang sekarang. Cukup diseriusin lagi latihan.
Yah itulah perjalanan gym-ku. Untuk foto-foto perkembangan biasanya aku upload di IG stories.